Tanggal: 5 Juli 2025
Yogyakarta — Ajang bergengsi Liga Sepak Bola Antar-Pesantren (LSP) 2025 resmi dibuka pada hari Jumat, 4 Juli 2025, di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Kompetisi ini mempertemukan para santri dari lebih dari 120 pesantren yang tersebar di 18 provinsi di Indonesia untuk bersaing memperebutkan Piala Nusantara, sekaligus mengangkat wajah olahraga santri ke panggung nasional.
Acara pembukaan berlangsung meriah dengan penampilan hadrah akbar, parade bendera pesantren, dan pidato kebangsaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin Amali. Liga ini menjadi simbol bahwa santri tidak hanya mahir mengaji, tetapi juga unggul di lapangan hijau.
Format dan Peserta Liga
Kompetisi LSP 2025 akan berlangsung selama 1,5 bulan (Juli–Agustus) dengan sistem penyisihan grup dan fase gugur. Total terdapat:
-
128 tim dari pesantren besar dan kecil
-
18 zona regional
-
Pertandingan di 9 kota tuan rumah: Yogyakarta, Solo, Bandung, Surabaya, Malang, Makassar, Medan, Padang, dan Pontianak
Beberapa pesantren favorit yang digadang-gadang menjadi unggulan antara lain:
-
Ponpes Gontor (Ponorogo)
-
Pesantren Darunnajah (Jakarta)
-
Pesantren Modern Al Kautsar (Lampung)
-
Pesantren IMMIM (Makassar)
-
Pesantren Al Munawwir Krapyak (Yogya)
“Ini bukan hanya turnamen biasa, tapi medan dakwah melalui sportivitas,” kata KH Syamsul Ma’arif, Ketua Forum Olahraga Santri Nasional.
Santri: Atlet dan Dai Masa Depan
Sejumlah bakat muda dari pesantren sudah mulai dilirik oleh klub-klub Liga 2 dan Liga 3. Salah satunya adalah Muhammad Faiz (17), gelandang dari Pesantren Darul Muttaqin Tasikmalaya yang dikenal memiliki visi bermain tajam dan kemampuan dribble cepat.
“Saya ingin jadi pemain bola yang bisa berdakwah lewat prestasi, seperti Haaland versi santri,” ujar Faiz sambil tertawa saat diwawancara usai latihan.
Liga ini juga menjadi ruang bagi para santri untuk menunjukkan bahwa kegiatan olahraga dan keagamaan bisa berjalan berdampingan. Seluruh pemain diwajibkan:
-
Menjaga salat lima waktu
-
Tidak berkata kasar di lapangan
-
Membaca doa sebelum dan sesudah pertandingan
-
Memakai jersey yang sopan dan longgar
Dukungan Pemerintah dan Sponsor Swasta
Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Agama mendukung penuh acara ini sebagai bagian dari program “Santri Sehat dan Aktif 2045.” Beberapa sponsor besar seperti Bank Syariah Indonesia (BSI), Indomie, dan Wardah Men for Sport turut mendanai penyelenggaraan liga ini.
Total hadiah mencapai Rp 750 juta, termasuk beasiswa pendidikan untuk 10 pemain terbaik dan pelatih inspiratif.
Direktur LSP, Ustaz Hilmi Aziz, menyatakan bahwa tujuan utama liga ini bukan sekadar kompetisi, tapi membangun karakter, ukhuwah, dan semangat persatuan antar-pesantren.
Kesimpulan:
Liga Sepak Bola Antar-Pesantren 2025 membuktikan bahwa olahraga adalah media dakwah dan pendidikan karakter yang kuat. Di tengah semangat kompetisi, para santri memperlihatkan nilai-nilai adab, disiplin, dan solidaritas — menjadikan lapangan hijau bukan hanya tempat bertanding, tapi juga tempat menanam nilai-nilai luhur Islam dan kebangsaan.
Tinggalkan Balasan