Jakarta – Ketua Komite FFI, Ario Bayu, membantah isu konflik dengan BPI menyusul kabar bahwa Badan Perfilman Indonesia menarik diri dari Festival Film Indonesia (FFI) 2025. Ia menyatakan tidak ada perpecahan dan hubungan kedua lembaga tetap baik.
🏛️ Kronologi Isu dan Rekonsiliasi
-
Isu bermula setelah BPI mencabut Surat Keputusan Komite FFI dan menyatakan tidak lagi bertanggung jawab atas penyelenggaraan FFI 2025. Lembaga tersebut merasa tidak dilibatkan dan logonya dihilangkan dari materi promosi FFI, sehingga mengundang anggapan bahwa FFI berjalan tanpa dukungan BPI facebook.com+7cnnindonesia.com+7medcom.id+7.
-
Namun Ario Bayu menegaskan tidak ada konflik internal:
“Kalau dari kami, kami merasa tidak ada apa‑apa… Kami memeluk semua teman‑teman yang mendukung perfilman Indonesia,” validnews.id+8medcom.id+8kumparan.com+8.
-
Ia bahkan menyebut FFI “masih mendapatkan dukungan dari BPI” dan asosiasi lainnya, serta memastikan komunikasi berjalan lancar antara dirinya dan Ketua Umum BPI, Gunawan Paggaru medcom.id+1kumparan.com+1.
🤝 Sinergi vs Persepsi “Khianat”
-
Beberapa pihak, termasuk BPI, sempat menyebut FFI telah “mengkhianati” kewajiban kolaboratif karena menghilangkan logo dari materi promosi. Ario menanggapi bahwa logo akan tetap digunakan dan semua kolaborator akan dilibatkan kembali kompas.com+7kumparan.com+7kompas.com+7.
-
Ia menolak anggapan adanya konflik:
“Kami berjalan sesuai tugas dan fungsi… berdasarkan amanat dari Kementerian Kebudayaan,” tambah Ario Bayu kompas.com+4kumparan.com+4medcom.id+4.
🗣️ Pernyataan Resmi BPI
-
BPI menyatakan tidak akan bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan FFI tahun ini setelah merasa diabaikan oleh penyelenggara cnnindonesia.com+3medcom.id+3kumparan.com+3.
-
Namun Ario mengaku belum menerima penjelasan rinci dan tidak ini menjinakkan isu lebih jauh karena ia “tidak tahu maksudnya pembicaraan yang muncul” kumparan.com+2kumparan.com+2cnnindonesia.com+2.
🎯 Dampak terhadap Ekosistem Perfilman
-
Meskipun adanya kerancuan soal logo dan dukungan, Ario menyatakan kepercayaan publik tidak boleh terkikis oleh isu ini — karenanya FFI tetap dijalankan dengan visi yang inklusif atas seluruh elemen film nasional kompas.com+2medcom.id+2kumparan.com+2.
-
Ia juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan: “Salah satu topik yang dibicarakan adalah bagaimana cara ekosistem perfilman Indonesia agar lebih maju” medcom.id.
📌 Rangkuman Situasi
Isu Utama | Pernyataan Ario Bayu |
---|---|
BPI lepas tangan dari FFI | Ario mengakui masalah logo, tapi menyebut tidak ada konflik |
Hubungan FFI–BPI | Masih terbuka dan baik; komunikasi intensif terus berlangsung |
Status dukungan BPI | Ario yakin BPI tetap mendukung lewat berbagai stakeholder |
Langkah penyelesaian isu | Logo BPI akan kembali dipakai dan semua pihak dilibatkan |
✅ Kesimpulan
Isu ‘BPI lepas tangan’ dari FFI sempat menimbulkan kekhawatiran pada kalangan insan perfilman. Namun pernyataan Ario Bayu menegaskan bahwa tidak ada konflik dan hubungan kedua lembaga masih berjalan sinergis. Penyisihan logo hanyalah perihal teknis komunikasi, bukan gesekan misi. Seluruh pihak kini dibawa kembali ke meja kerja bersama demi suksesnya FFI 2025 dan pertumbuhan ekosistem film nasional.