Pulau Buton, terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara, adalah pulau terbesar kedua di kawasan itu setelah Pulau Sulawesi sendiri. Dikenal sebagai tanah leluhur Kesultanan Buton dan penghasil aspal alam terbesar di dunia, Pulau Buton menyimpan kekayaan sejarah, budaya, dan bentang alam yang mengagumkan. Dari benteng batu terbesar di dunia hingga pantai perawan dan hutan tropis yang rimbun, Buton menawarkan pengalaman wisata yang lengkap dan otentik.
Warisan Sejarah dan Kesultanan Buton
Salah satu daya tarik utama Pulau Buton adalah Benteng Keraton Buton yang terletak di Kota Baubau, ibu kota administratif wilayah tersebut. Benteng ini tercatat dalam Rekor Dunia Guinness sebagai benteng terluas di dunia, dengan luas lebih dari 23 hektare, mengelilingi area kesultanan dan kompleks perumahan warga.
Di dalam kompleks ini terdapat:
-
Istana Malige, rumah adat khas Kesultanan Buton yang dibangun tanpa paku.
-
Masjid Keraton Buton, salah satu masjid tertua di Sulawesi.
-
Makam para Sultan, yang menjadi situs ziarah sekaligus saksi sejarah kejayaan Islam dan pemerintahan lokal yang berdaulat.
Kesultanan Buton dikenal sebagai salah satu kerajaan yang menerapkan konstitusi tertulis (Martabat Tujuh) jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, menunjukkan tingkat peradaban tinggi yang luar biasa pada masanya.
Keindahan Alam dan Wisata Alam Liar
Buton tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga dikaruniai lanskap alam yang memesona:
-
Pantai Nirwana (Baubau) – Terkenal dengan air laut yang jernih kebiruan dan pasir putih bersih, menjadi lokasi ideal untuk snorkeling dan menikmati matahari terbenam.
-
Air Terjun Samparona – Air terjun alami yang berada di tengah hutan tropis dan menawarkan suasana tenang untuk pelesiran alam.
-
Taman Nasional Lambusango – Kawasan konservasi hutan hujan tropis yang menjadi rumah bagi spesies endemik seperti anoa (kerbau kerdil Sulawesi), burung maleo, dan kus-kus Sulawesi.
-
Gua Lakasa dan Gua Moko – Gua batu kapur eksotis yang menyimpan stalaktit dan stalagmit menawan, sekaligus cerita legenda masyarakat lokal.
Budaya dan Kearifan Lokal
Pulau Buton adalah rumah bagi berbagai suku, termasuk Wolio, Cia-Cia, dan Muna, yang menjaga budaya mereka secara turun-temurun. Festival dan upacara adat masih dijalankan secara rutin, seperti:
-
Festival Keraton Kesultanan Buton
Menampilkan parade adat, tarian kolosal, dan atraksi budaya lainnya setiap tahun. -
Tarian Lulo
Tarian pergaulan khas Buton yang sering dilakukan bersama-sama oleh masyarakat dari segala usia.
Bahasa daerah seperti bahasa Wolio dan bahasa Cia-Cia masih dituturkan dengan bangga, bahkan Cia-Cia sempat menjadi perhatian dunia karena menggunakan huruf Hangeul Korea dalam pelestarian bahasa daerah.
Potensi Ekonomi dan Tambang Aspal
Pulau Buton juga dikenal sebagai salah satu penghasil aspal alam terbesar di dunia. Aspal Buton (Asbuton) menjadi bahan strategis untuk pembangunan jalan di Indonesia. Namun, pengembangan pariwisata tetap diarahkan agar tidak merusak ekosistem dan kearifan lokal.
Beberapa desa kini mulai mengembangkan agrowisata dan ekowisata, seperti desa penghasil madu hutan, tanaman herbal, dan pengrajin tenun tradisional.
Akses dan Fasilitas
Pulau Buton dapat diakses melalui Bandara Betoambari di Baubau, yang melayani penerbangan langsung dari Makassar dan Kendari. Alternatif lainnya adalah kapal laut dari pelabuhan di Kendari, Raha, atau Wakatobi.
Fasilitas pariwisata terus berkembang, mulai dari hotel berbintang, penginapan lokal, hingga homestay budaya. Kuliner khas Buton seperti kasuami (olahan singkong), ikan bakar rica-rica, dan kue bagea tersedia luas dan sangat cocok untuk lidah Nusantara.
Penutup
Pulau Buton adalah gabungan harmonis antara warisan kerajaan, kekayaan budaya lokal, keindahan alam tropis, dan potensi ekonomi modern. Baik Anda pencinta sejarah, petualang alam, hingga pelancong budaya, Buton menyuguhkan pengalaman yang tak terlupakan.
Jelajahi tanah para raja, berenang di laut sejernih kristal, nikmati kuliner tradisional, dan temukan Indonesia yang autentik di Pulau Buton — mutiara timur Sulawesi yang belum banyak dijamah.
Tinggalkan Balasan